Posts

Showing posts from December, 2018

Pemeliharaan Tanaman Keprasan

Image
Pelaksanaan Pengeprasan : Pengeprasan di lahan sawah biasanya dilakukan sekitar bulan Mei akhir hingga Agustus pertengahan musim kemarau (musim tebang tebu) Jangka waktu terbaik antara penebangan dengan pengeprasan adalah tidak lebih dari 1 minggu. Sebelum pengeprasan dilakukan, “daduk” (kotoran-kotoran bekas tebangan antara lain klaras, tebu kering dan lain sebagainya) dibersihkan lebih dahulu baik yang ada di dalam got maupun yang ada di atas juring. Daduk tersebut dikumpulkan kemudian dibakar.  Pengeprasan pada satu petak tebang (luas ± 2 ha) harus selesai dalam waktu 2 hari agar dapat diperoleh pertumbuhan tunas yang seragam. Cara pengeprasan yang biasa dilakukan di Jawa dengan sistem berbentuk ‘W’  (Gambar 1) Sistem keprasan bentuk W dan cara pengemburan bila penebangan tidak didongkel, tetapi dipotong setinggi permukaan tanah. Dalam system ini pengeprasan dilakukan 2 kali, yaitu dari samping kiri dan kanan dengan alat cangkul. Sistem pengeprasan berbentuk W

Deskripsi Varietas Tebu PS 863

Image
SK Pelepasan VARIETAS PS 863 Nomor : 685.c/Kpts-IX/1998 Tanggal : 9 Oktober 1998 Asal persilangan Persilangan F162 polycross pada tahun 1986 dari nomor seleksi PS 86 - 17538 Sifat-sifat botanis 1. Batang • Ruas-ruas tersusun berbiku, berbentuk konis dengan penampang bulat. • Warna ruas hijau kekuningan • Lapisan lilin sedang, mempengaruhi warna ruas • Noda gabus, retak gabus dan retakan tumbuh tidak ada • Alur mata tidak ada • Buku ruas berbentuk konis sampai silindris, mata akar terdiri dari 2 - 3 baris • Teras berlobang kecil 2. Daun • Helai daun berwarna hijau kekuningan, ukuran lebar daun sedang, ujung melengkung kurang dari setengah panjang helai daun • Pada pelepah terdapat telinga dengan pertumbuhan lemah dan kedudukan tegak • Rambut pelepah jarang, condong, panjang ± 2 mm, membentuk jalur sempit tidak mencapai puncak pelepah daun 3. Mata • Terletak pada bekas pangkal pelepah daun • Berbentuk bulat dengan bagian terlebar pada tengah mata • Pusat tumbuh terletak di

Deskripsi Varietas Tebu PS 862

Image
SK Pelepasan VARIETAS PS 862 Nomor : 685.b/Kpts-IX/1998 Tanggal : 9 Oktober 1998 Asal persilangan Persilangan F162 polycross pada tahun 1986 dari nomor seleksi PS 86 - 8504 Sifat-sifat botanis 1. Batang • Ruas-ruas tersusun lurus agak berbiku, berbentuk konis sampai kumparan dengan penampang melintang bulat. • Warna ruas hijau kekuningan • Lapisan lilin sedang mempengaruhi warna ruas • Noda gabus, retak gabus dan retakan tumbuh tidak ada • Alur mata sempit, dangkal, tidak mencapai tengah ruas • Buku ruas berbentuk konis terbalik, mata akar terdiri dari 2 - 3 baris, baris paling atas tidak melewati puncak mata • Teras berlobang agak besar 2. Daun • Helai daun berwarna hijau, ukuran lebar daun sedang, ujung melengkung kurang dari setengah panjang helai daun • Pada pelepah terdapat telinga dengan pertumbuhan kuat dan kedudukan tegak • Rambut pelepah lebat, condong, panjang 2-3 mm, membentuk jalur sempit tidak mencapai ujung pelepah daun. 3. Mata • Terletak pada bekas pangka

Deskripsi Varietas Tebu PS 851

Image
SK Pelepasan VARIETAS PS 851 Nomor : 685/Kpts-IX/98 Tanggal : 9 Oktober 1998 Asal persilangan S57 x B 37173 pada tahun 1985 dari nomor seleksi PS 85-21460 Sifat-sifat botanis 1. Batang Ruas-ruas tersusun agak berbiku, berbentuk konis dengan penampang melintang agak pipih sampai bulat. Warna ruas hijau kekuningan Lapisan lilin tebal mempengaruhi warna ruas Noda gabus, retak gabus dan retakan tumbuh tidak ada Alur mata tidak ada Buku ruas berbentuk silindris, mata akar terdiri dari 2 sampai 3 baris, baris paling atas tidak melewati puncak mata Teras masif 2. Daun Helai daun berwarna hijau kekuningan, ukuran lebar daun sempit, ujung melengkung kurang dari setengah panjang helai daun Pada pelepah terdapat telinga dengan pertumbuhan sedang dan kedudukan tegak Rambut pelepah lebat, condong, panjang 2-3 mm Membentuk jalur lebar tidak mencapai ujung pelepah daun 3. Mata Terletak pada bekas pangkal pelepah daun Berbentuk bulat dengan bagian terlebar pada tengah mat

Deskripsi Varietas Tebu PS 865

Image
SK Pelepasan Varietas Tebu PS 865 (Nama Asal CB 6979) Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 342/Kpts/SR.120/3/2008 Tanggal : 28 Maret 2008 Tentang Pelepasan Tebu Varietas CB 6979 dengan nama PS 865 Asal Persilangan Persilangan POJ 4947 x POJ 2946 pada tahun 1986 Sifat Morfologi 1. Batang Bentuk ruas : Silindris, susunan antar ruas lurus dengan penampang melintang bulat Warna batang : hijau kuning keunguan Lapisan lilin : ada di sepanjang ruas dan tebal sehingga mempengaruhi warna ruas Retakan tumbuh : tidak ada Cincin tumbuh : melingkar datar menyinggung puncak mata, dengan warna kekuningan Teras dan lubang : kecil sampai sedang Bentuk buku ruas : konis, dengan 2-3 baris mata akar, baris paling atas tidak melewati puncak mata Alur mata : sempit dan dangkal, mencapai pertengahan ruas 2. Daun Warna daun : hijau Ukuran lebar daun : sedang (4 - 6 cm) Lengkung daun : tegak Telinga daun : tidak ada Bulu bidang punggung : ada, lebih dari ¼ lebar pelepahnya, tidak mencapa

Deskripsi Varietas Tebu PS 864

Image
SK Pelepasan   Varietas Tebu PS 864 Nomor : 56/Kpts/SR.120/1/2004 Lampiran : 16 Januari 2004 Asal persilangan PR 1117 Polycross pada tahun 1986 Sifat Morfologi 1. Batang Bentuk batang : Konis, susunan antar ruas berbiku, dengan penampang melintang agak pipih. Warna batang : Hijau kekuningan Lapisan lilin : tipis Retakan tumbuh : ada, tetapi tiidak semua ruas Cincin tumbuh : Melingkar datar diatas puncak mata, dengan warna kuning kecoklatan Teras dan Lubang : Masif dengan penampang melintang agak pipih. Bentuk buku ruas : Konis terbalik, dengan 3-4 baris mata akar, baris paling atas tidak melewati puncak mata. - Alur mata : Tidak ada 2. Daun Warna : Hijau kekuningan Ukuran lebar daun : 4-6 cm Lengkung daun : Melengkung kurang dari ½ panjang daun Telinga daun : Ada, pertumbuhan lemah, dengan kedudukan serong Bulu bidang punggung: Sempit dan jarang, tidak mencapai puncak pelepah, kedudukan condong Sifat lepas pelepah : agak mudah 3. Mata Letak mata : pada b

Pengendalian Hama dan Penyakit

Image
Pengendalian Hama dan Penyakit Pengendalian  hama dan  penyakit   dapat   mencegah meluasnya    serangan    hama     dan    penyakit    pada    areal   pertanaman tebu.    Pencegahan meluasnya penyakit dapat meningkatkan produktivitas. Beberapa   hama dan penyakit utama tanaman tebu adalah:  Hama 1.   Penggerek Pucuk (Triporyza vinella F) Penggerek pucuk menyerang tanaman tebu umur 2   minggu sampai umur tebang.    Gejala serangan ini berupa   lubang-lubang   melintang   pada   helai   daun   yang   sudah mengembang.   Serangan pengger pucuk   pada   tanaman   yang   belum beruas    dapat    menyebabkan kematian, sedangkan serangan pada tanaman    yang    beruas    aaka menyebabkan   tumbuhnya   siwilan sehinggga      rendemen      menurun Pengendalian    hama    ini    dapat dilakukan dengan    memakai insektisida Carbofuran atau Petrofur   yang     terserap   jaringan     tanama   tebu   dan   bersifat   sistemik   dengan dosis 25 kg/ha ditebarkan ditanah. 2.   Uret

Panen Tebu

Image
Panen Pengaturan panen dimaksudkan agar tebu dapat dipungut secara efisien dan dapat diolah dalam keadaan optimum.    Melalui pengaturan panen, penyediaan tebu di pabrik akan dapat berkesinambungan dan dalam jumlah yang sesuai dengan kapasitas pabrik sehingga pengolahan menjadi efisien.   Kegiatan panen termasuk dalam tanggung jawab petani, karena petani harus menyerahkan tebu hasil panennya ditimbangan pabrik. Akan tetapi pada pelaksanaannya   umumnya   petani menyerahkan pelaksanaan panen kepada pabrik yang akan menggiling tebunya atau kepada KUD. Pelaksanaan panen dilakukan pada bulan Mei sampai September dimana pada musim kering kondisi tebu dalam keadaan optimum dengan tingkat rendemen tertinggi. Penggiliran panen tebu mempertimbangkan tingkat kemasakan   tebu   dan   kemudahan   transportasi   dari   areal  tebu ke pabrik.    Kegiatan pemanenan meliputi estimasi produksi tebu, analisis tingkat kemasakan dan tebang angkut. Estimasi Produksi Tebu Estimasi produksi t