Posts

Penyiapan Lahan dan Penanaman Tebu

Image
Pembersihan Areal Pembersihan dan persiapan lahan bertujuan untuk membuat kondisi fisik dan kimia tanah sesuai untuk perkembangan perakaran tanaman tebu.    Tahap pertama yang harus dilakukan pada lahan semak belukar dan hutan adalah penebasan atau pembabatan untuk membersihkan semak belukar dan kayu-kayu kecil. Setelah tahap pembabatan selesai dilanjutkan dengan tahap penebangan pohon yang ada dan menumpuk hasil tebangan. Pada tanah bekas    hutan,    kegiatan    pembersihan     lahan    dilanjutkan dengan pencabutan sisa akar pohon. Pembersihan lahan semak belukar dan hutan untuk tanaman tebu baru (plant cane/PC) secara prinsip sama dengan pembersihan lahan bekas tanaman tebu yang dibongkar    untuk    tanaman    tebu    baru    (ratoon    plant cane/RPC).   Akan tetapi pada PC sedikit lebih berat karena tata letak kebun, topografi maupun struktur tanahnya masih belum sempurna, selain itu terdapat pula sisa sisa batang/perakaran yang mengganggu pelaksanaan kegiatan. Penyiap

Pemupukan Tanaman Tebu

Image
Pemupukan Dosis   pupuk   yang   digunakan   haruslah   disesuaikan dengan keadaan lahan, untuk itu perlu dilakukan analisa tanah dan daun secara bertahap.   Secara garis besar dosis pupuk    untuk    tanaman    baru    maupun    keprasan    pada beberapa tipe tanah dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3.   Dosis pupuk tanaman tebu berdasarkan jenis tanah dan kategori tanaman Pemupukan   dilakukan   dengan   dua   kali   aplikasi. Pada   tanaman   baru,   pemupukan   pertama   dilakukan   saat tanam dengan 1/3 dosis urea,   satu dosis SP-36 dan 1/3 dosis KCl.   Pemupukan kedua diberikan 1-1,5 bulan setelah pemupukan pertama dengan sisa dosis yang ada.    Pada tanaman    keprasan,    pemupukan    pertama    dilakukan    2 minggu setelah kepras dengan 1/3 dosis urea, satu dosis SP-36 dan 1/3 dosis KCl.    Pemupukan kedua diberikan 6 minggu setelah keprasan dengan sisa dosis yang ada .

Syarat Tumbuh Tanaman Tebu

Image
Syarat Tumbuh Tanaman   tebu   tumbuh   didaerah   tropika   dan   sub tropika sampai batas garis isoterm 20 0C yaitu antara 190 LU – 350 LS.   Kondisi tanah yang baik bagi tanaman tebu adalah yang tidak terlalu kering dan tidak terlalu basah, selain itu akar   tanaman   tebu   sangat   sensitif   terhadap   kekurangan udara dalam tanah sehingga pengairan dan drainase harus sangat diperhatikan.   Drainase yang baik dengan kedalaman   sekitar 1 meter memberikan peluang akar tanaman menyerap air dan unsur hara pada lapisan yang lebih dalam sehingga   pertumbuhan   tanaman   pada   musim   kemarau tidak terganggu.   Drainase yang baik dan dalam juga dapat manyalurkan kelebihan air dimusim penghujan sehingga tidak terjadi genangan air yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman karena berkurangnya oksigen dalam tanah. Dilihat dari jenis tanah, tanaman tebu dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah seperti tanah alluvial, grumosol, latosol dan regusol dengan ketinggian antara 0 –

Pemeliharaan Tanaman Keprasan

Image
Pelaksanaan Pengeprasan : Pengeprasan di lahan sawah biasanya dilakukan sekitar bulan Mei akhir hingga Agustus pertengahan musim kemarau (musim tebang tebu) Jangka waktu terbaik antara penebangan dengan pengeprasan adalah tidak lebih dari 1 minggu. Sebelum pengeprasan dilakukan, “daduk” (kotoran-kotoran bekas tebangan antara lain klaras, tebu kering dan lain sebagainya) dibersihkan lebih dahulu baik yang ada di dalam got maupun yang ada di atas juring. Daduk tersebut dikumpulkan kemudian dibakar.  Pengeprasan pada satu petak tebang (luas ± 2 ha) harus selesai dalam waktu 2 hari agar dapat diperoleh pertumbuhan tunas yang seragam. Cara pengeprasan yang biasa dilakukan di Jawa dengan sistem berbentuk ‘W’  (Gambar 1) Sistem keprasan bentuk W dan cara pengemburan bila penebangan tidak didongkel, tetapi dipotong setinggi permukaan tanah. Dalam system ini pengeprasan dilakukan 2 kali, yaitu dari samping kiri dan kanan dengan alat cangkul. Sistem pengeprasan berbentuk W

Deskripsi Varietas Tebu PS 863

Image
SK Pelepasan VARIETAS PS 863 Nomor : 685.c/Kpts-IX/1998 Tanggal : 9 Oktober 1998 Asal persilangan Persilangan F162 polycross pada tahun 1986 dari nomor seleksi PS 86 - 17538 Sifat-sifat botanis 1. Batang • Ruas-ruas tersusun berbiku, berbentuk konis dengan penampang bulat. • Warna ruas hijau kekuningan • Lapisan lilin sedang, mempengaruhi warna ruas • Noda gabus, retak gabus dan retakan tumbuh tidak ada • Alur mata tidak ada • Buku ruas berbentuk konis sampai silindris, mata akar terdiri dari 2 - 3 baris • Teras berlobang kecil 2. Daun • Helai daun berwarna hijau kekuningan, ukuran lebar daun sedang, ujung melengkung kurang dari setengah panjang helai daun • Pada pelepah terdapat telinga dengan pertumbuhan lemah dan kedudukan tegak • Rambut pelepah jarang, condong, panjang ± 2 mm, membentuk jalur sempit tidak mencapai puncak pelepah daun 3. Mata • Terletak pada bekas pangkal pelepah daun • Berbentuk bulat dengan bagian terlebar pada tengah mata • Pusat tumbuh terletak di

Deskripsi Varietas Tebu PS 862

Image
SK Pelepasan VARIETAS PS 862 Nomor : 685.b/Kpts-IX/1998 Tanggal : 9 Oktober 1998 Asal persilangan Persilangan F162 polycross pada tahun 1986 dari nomor seleksi PS 86 - 8504 Sifat-sifat botanis 1. Batang • Ruas-ruas tersusun lurus agak berbiku, berbentuk konis sampai kumparan dengan penampang melintang bulat. • Warna ruas hijau kekuningan • Lapisan lilin sedang mempengaruhi warna ruas • Noda gabus, retak gabus dan retakan tumbuh tidak ada • Alur mata sempit, dangkal, tidak mencapai tengah ruas • Buku ruas berbentuk konis terbalik, mata akar terdiri dari 2 - 3 baris, baris paling atas tidak melewati puncak mata • Teras berlobang agak besar 2. Daun • Helai daun berwarna hijau, ukuran lebar daun sedang, ujung melengkung kurang dari setengah panjang helai daun • Pada pelepah terdapat telinga dengan pertumbuhan kuat dan kedudukan tegak • Rambut pelepah lebat, condong, panjang 2-3 mm, membentuk jalur sempit tidak mencapai ujung pelepah daun. 3. Mata • Terletak pada bekas pangka

Deskripsi Varietas Tebu PS 851

Image
SK Pelepasan VARIETAS PS 851 Nomor : 685/Kpts-IX/98 Tanggal : 9 Oktober 1998 Asal persilangan S57 x B 37173 pada tahun 1985 dari nomor seleksi PS 85-21460 Sifat-sifat botanis 1. Batang Ruas-ruas tersusun agak berbiku, berbentuk konis dengan penampang melintang agak pipih sampai bulat. Warna ruas hijau kekuningan Lapisan lilin tebal mempengaruhi warna ruas Noda gabus, retak gabus dan retakan tumbuh tidak ada Alur mata tidak ada Buku ruas berbentuk silindris, mata akar terdiri dari 2 sampai 3 baris, baris paling atas tidak melewati puncak mata Teras masif 2. Daun Helai daun berwarna hijau kekuningan, ukuran lebar daun sempit, ujung melengkung kurang dari setengah panjang helai daun Pada pelepah terdapat telinga dengan pertumbuhan sedang dan kedudukan tegak Rambut pelepah lebat, condong, panjang 2-3 mm Membentuk jalur lebar tidak mencapai ujung pelepah daun 3. Mata Terletak pada bekas pangkal pelepah daun Berbentuk bulat dengan bagian terlebar pada tengah mat